Senin, 15 Juni 2015
Tugas 4 Bahasa Indonesia 2 : Barang Ekonomi
Barang ekonomi adalah barang berguna yang jumlah permintaannya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang tersedia. Contoh sederhananya adalah beras, semua orang Indonesia rata-rata mengkonsumsi beras, akan tetapi pasokannya tidak selalu lancar, sehingga ketika terjadi kelangkaan pasti serta merta akan terjadi kenaikan harga untuk menyesuaikan dengan permintaan yang ada.
Jenis-jenis barang ekonomi:
Berdasarkan segi kepemilikan:
1. Barang privat, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki seseorang.
2. Barang publik, yaitu barang yang kepemilikannya dimiliki publik, contohnya jalan dan jembatan umum.
Berdasarkan segi pemakaian:
1. Barang konsumsi, yaitu barang yang bisa langsung memenuhi kebutuhan, contohnya makanan.
2. Barang produksi, yaitu barang yang digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang lain, contohnya mesin.
Berdasarkan segi sifat pemakaian:
1. Barang substitusi, yaitu barang yang bisa saling menggantikan pemakaiannya, contohnya beras dengan sagu atau jagung.
2. Barang komplementer, yaitu barang yang pemakaiannya harus secara bersama-sama, contohnya mobil dengan bensin.
Berdasarkan segi sifat barang:
1. Barang konkret, yaitu barang yang fisiknya dapat dilihat, contohnya komputer.
2. Barang abstrak, yaitu barang yang secara fisik tidak dapat dilihat contohnya lagu.
Sedangkan barang bebas adalah barang berguna yang jumlah persediaannya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah permintaannya. Contohnya udara, air sungai, pasir di sungai. Berbeda halnya jika yang dijadikan contoh adalah air PDAM, air ini adalah barang ekonomi, karena persediaan terbatas, tapi permintaan jauh lebih banyak.
Dalam pembahasan teori ekonomi barang bebas tidak masuk pembahasan, hanya barang-barang ekonomilah yang dibahas dalam teori ekonomi ini.
Pembahasan tentang permintaan dan persediaan barang ini tidak lepas dari istilah opportunity cost. Opportunity cost adalah biaya kesempatan yang hilang akibat dari keterbatasan sumber daya. Contohnya seseorang yang memiliki uang Rp. 5000. Dia menginginkan membeli es buah dan bakso yang masing-masing harganya Rp. 5000. Oleh karenanya dia harus menentukan salah satu yang akan dibeli. Misalnya dia memilih bakso, maka bisa dikatakan bahwa opportunity cost bakso adalah es buah.
Referensi:
Adi Kuswanto, Zuhad Ichyaudin, Pengantar Ekonomi, Penerbit Gunadarma, ed. 1, cet. 5 th 1996.
Wahyu Ario Pratomo, Buku Ajar Teori Ekonomi Makro, Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2006.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar