KONDISI SAMPAH DI
GUNUNG INDONESIA
Ya nama saya omar. Saya telah
mendaki gunung selama 6 tahun. Pada setiap saya mendaki gunung saya mengamati
kondisi gunung yang memprihatinkan, yang paling memprihatinkan adalah sampah.
Banyak pendaki baru dengan minim
ketrampilan dan kepedulian tentang gunung yang mulai merajalela. Mereka hanya
mendaki untuk kesenangan tanpa mempedulikan kondisi gunung saat ini. Buang sampah
seenaknya sehingga membusuk mecemarkan baud an pemandangan yang menjijikkan.
Dan kurangnya perhatian dari
pemerintah sehingga masalah ini tidak terselesaikan dari lampau hingga
sekarang.
Siapa yang akan peduli pada
kondisi gunung saat ini? Siapa lagi kalau bukan kita? Jangan mendaki dengan
omong kosong untuk kesenangan semata saja.
Jika berbicara mengenai sampah,
sepertinya takkan pernah ada habisnya. Dapat dikatakan bahwa sampah akan selalu
ada selama manusia itu ada. Polemik permasalahan sampah di gunung sepertinya
bukan lagi menjadi hal yang baru kita dengar. Sangat disayangkan memang ketika
jumlah pendaki gunung yang terus meningkat diiringi pula dengan bertambahnya
jumlah populasi sampah di atas gunung.
Mungkin pernah anda melihat
beberapa tempat tumpukan sampah saat dalam pendakian gunung. Apa yang anda
pikirkan ? sebagian orang mungkin akan tidak peduli, jijik atau bahkan mengira
bahwa tumpukan tersebut memang merupakan lokasi pembuangan sampah sehingga
turut pula membuangnya disana. Tentu saja ini salah besar karena hanya akan
menambah jumlah tumpukan sampah yang ada.
Pada beberapa gunung di Indonesia
tak jarang harus diberlakukan peraturan-peraturan yang ketat untuk mengatasi
masalah sampah ini. Beberapa diantaranya dengan membatasi jumlah pendaki dan
juga mewajibkan pemeriksaan barang bawaaan pendaki yang dilakukan sebelum dan
sesudah pendakian. Sayangnya peraturan tersebut masih belum berjalan maksimal,
mengingat jumlah pendaki yang semakin meningkat.
Sampah di Ranukumbolo, Gn. SemeruSampah di Ranukumbolo, Gn.
Semeru. (sumber)
Tidak ada cara yang paling baik untuk mengatasi masalah ini
selain dengan menumbuhkan kesadaran pada diri masing-masing. Mulailah untuk
lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, salah satunya dengan bertanggung
jawab terhadap sampah anda sendiri.
Berikut beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk
meminimalisir tumpukan sampah di gunung.
1. Menggabungkan
bungkus makanan.
Rata-rata logistik makanan yang dibawa pendaki adalah mie
instan dan kopi sachet dengan jumlahnya yang lebih dari satu. Tentunya bahan
makanan ini memiliki bungkusnya masing-masing sehingga berpotensi menghasilkan
banyak sampah. Untuk meminimalisirnya anda dapat menggabungkan masing-masing
makanan tersebut menjadi dalam satu wadah.
Seperti mie instan misalnya, anda dapat membuka kemasannya
dan menggabungkan isinya ke dalam satu wadah kantong plastik. Begitu pula yang
bisa anda lakukan dengan kopi sachet ataupun beberapa makanan lain yang
memungkinkan untuk digabung.
2. Membawa
kantong sampah sendiri.
Anda dapat mempersiapkan kantong sampah anda sendiri sebelum
memulai pendakian. Bawalah beberapa kantong sebagai cadangannya dan tarulah
salah satu kantong di bagian luar ransel anda. Hal ini berguna untuk menampung
sampah yang anda hasilkan saat di jalur pendakian, baik ketika anda membuka
bungkus permen, bungkus roti ataupun bungkus makanan kecil lainnya yang selalu
terabaikan untuk dipungut.
3. Packing.
Ketika berada di lokasi camping, tarulah kantong sampah di
dekat tenda dan mulailah rajin untuk memasukkan setiap sampah yang anda
hasilkan pada kantong tersebut. Saat hendak kembali turun, ikatlah kantong
sampah tersebut menjadi sebuah packing-an yang bersih dan mudah untuk di bawa.
Sebaiknya masukkan kantong sampah tersebut ke dalam ransel agar tidak tercecer
saat dibawa turun. Jangan menenteng kantong sampah ketika turun karena dapat
mengganggu keseimbangan jalan. Selain itu pula ketika anda sudah mulai lelah
tentunya hal ini akan sangat merepotkan sehingga niat untuk membuangnya di jalur akan lebih
besar.
4. Membakar.
Ketika anda menemukan jumlah sampah plastik yang sangat
banyak dan tidak memungkinkan untuk dibawa turun maka dengan membakarnya merupakan
salah satu cara yang cukup efektif. Jagalah api agar tidak terlalu besar dan
sebaiknya carilah lokasi lahan yang luas dan terbuka sehingga dapat lebih aman
dari kebakaran hutan dan yang perlu di ingat, pastikan pula bahwa api sudah
benar-benar mati ketika anda selesai membakarnya. Sisa pembakaran kemudian
dapat anda masukkan ke dalam kantong sampah untuk kemudian dibawa turun.
5. Menimbun.
Sampah-sampah organik seperti sisa makanan ataupun kertas
tisu dapat anda timbun ke dalam tanah karena bisa lebih cepat terurai. Gali lah
tanah dengan kedalaman secukupnya dan masukkan sampah tersebut ke dalam lubang
kemudian tutuplah kembali lubang tersebut sampai benar-benar tertutup. Jangan
pernah memasukkan sampah plastik ke dalam lubang karena akan sulit untuk di
urai tanah. Ada baiknya anda memilah terlebih dahulu sampah-sampah tersebut
sebelum ditimbun ke dalam tanah.
6. Bawa turun
sampahmu!
Tidak ada alasan yang paling baik selain membawa sampah anda
kembali turun. Seiring dengan terbiasanya anda melakukan ini, tentu kedepannya
anda bisa pula membantu mengurangi sampah lain yang sudah menumpuk lama.
Jangan pernah berpikir bahwa sampah di gunung akan
dibersihkan oleh orang lain. Jadilah pendaki yang bertanggung jawab dengan
sampahnya sendiri. Hargailah nikmat keindahan alam yang sudah diberikan Tuhan
dengan tetap menjaga kelestariannya. Jika tidak mampu untuk membersihkan semua
sampah di gunung maka cara terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan tidak
menambah jumlah sampah yang ada. Selamat mendaki!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar