Bekerjasama Dalam
Team (Kelompok)
Pengertian Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok
pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu
keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi.
Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi
kelompok. Adanya kerja tim dalam ikatan kerja memungkinkan terciptanya
dinamika kelompok. Di dalam dinamika kelompok inilah setiap anggota akan
mengenali perasaan-perasaan anggota timnya, mengenali permasalahan-permasalahan
yang sering timbul dalam timnya, mengatasi permasalahan-permasalahan dalam
aktivitas, dan pada gilirannya mampu mendinamiskan timnya sehingga benar-benar
itu bukan sekadar utopia belaka atau konsep saja.
Di dalam buku Dinamika kelompok oleh Drs. Slamet Santosa,
M.Pd., dikemukakan bahwa dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur
dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas
antara anggota yang satu dengan yang lain. Setiap anggota kelompok mempunyai
hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara
bersama-sama.
Karakteristik Kelompok
Karakteristik Kelompok antara lain:
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial
baik secara verbal maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama
lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat
menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan
atau minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal
satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota
kelompoknya.
Tahapan Pembentukan Kelompok
Perkembangan sebuah kelompok selalu berbeda satu dengan yang
lainnya. Namun demikian, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk
membentuk sebuah kelompok. Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam
pembentukan kelompok.
A. Forming.
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah
kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena
penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun
keraguan di hati peserta tersebut.
B. Informing.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru
terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan
diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antaranggota
karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama.
Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik pijak yang sama, dan membentuk
visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan
kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.
C. Storming.
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing
peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam
dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba,
bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini –
bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator
diharapkan dapat memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan
mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu
senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan
agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan mendorong setiap
peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.
D. Norming.
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan,
ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta.
Peserta telah menyepakati identitas perasn sehingga terciptanya suasana
kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan disetujui bersama.
Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menghaluskan proses.
Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma yang ada, untuk kemudian diserahkan
kembali implementasinya kepada kelompok.
E. Mourning.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan
sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan
tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok
secara resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta.
Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti. Fasilitator yang baik
diharapkan dapat membantu peserta dalam mempersiapkan masa transisi dari
pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok.
F. Transforming.
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena
pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di
masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan. Sebagai seorang
fasilitator, diharapkan dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya kepada
kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian. Yang perlu
diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan tidak berlebihan.
Kekuatan Team Work
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok
yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus
disAdari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu
pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi,
bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan
atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim
lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu
tujuan bersama.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas
dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari
sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi
tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai
pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para
manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para
pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi
di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan
manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial
tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup
seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu
berada.
Sumber :